STANDAR
KOMPETENSI
Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa ORDE BARU sampai masa Reformasi
Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa ORDE BARU sampai masa Reformasi
KOMPETENSI DASAR
a. Perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
a. Perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
b. Perkembangan
masyarakat Indonesia pada masa Reformasi
ORDE BARU
berarti masa atau zaman yang baru
Kapan dimulainya masa Orde Baru? Orde Baru dimulai sejak Supersemar diterima oleh Soeharto pada tanggal 11 Maret 1966.
MENGAPA ORDE BARU BISA MUNCUL ?? Peristiwa Apakah yang terjadi?
Yang terjadi adalah Peristiwa SUPERSEMAR!
berarti masa atau zaman yang baru
Kapan dimulainya masa Orde Baru? Orde Baru dimulai sejak Supersemar diterima oleh Soeharto pada tanggal 11 Maret 1966.
MENGAPA ORDE BARU BISA MUNCUL ?? Peristiwa Apakah yang terjadi?
Yang terjadi adalah Peristiwa SUPERSEMAR!
•
SUPERSEMAR
Adalah Surat Perintah 11 Maret 1966 dari Presiden Soekarno kepada Letjend Soeharto yang berisi perintah agar “
Adalah Surat Perintah 11 Maret 1966 dari Presiden Soekarno kepada Letjend Soeharto yang berisi perintah agar “
Letjend Soeharto, atas nama
Presiden:
•
Mengambil
segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan
serta kestabilan jalannya pemerintahan dan Revolusi serta menjamin keselamatan pribadi dan
kewibawaan presiden.
•
Mengadakan
Koordinasi dengan panglima2 angkatan lain dengan sebaik-baiknya
•
Melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawab seperti tersebut di atas.
Melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawab seperti tersebut di atas.
SUPERSEMAR
HAKEKAT ORDE BARU
•
Orde Baru pada hakekatnya bukanlah
penyangkalan terhadap yang lama tetapi lebih sebagai pembaharuan yang terkait
dengan persoalan bangsa yang dinilai sangat kronis. Orde Baru menjadi titik awal koreksi terhadap
berbagai penyelewengan pada masa lampau.
•
ORDE
BARU MEMILIKI TEKAD YANG KUAT yaitu : Melaksanakan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 secara murni dan Konsekwen dan
mencegah jangan sampai ada penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Setelah mendapatkan Supersemar
Letjend Soeharto dengan
tegas mengambil tindakan;
- membubarkan
PKI beserta ormas-ormasnya
- mengamankan
beberapa menteri yang diduga terlibat G.30.S/PKI
- membentuk
Kabinet Dwikora yang disempurnakan
- memberhentikan 62 anggota
DPRGR yang mewakili PKI dan ormasnya.
- Selanjutnya
MPRS mengeluarkanTap MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang pencabutan
kekuasaan pemerintah Negara dari presiden Soekarno dan mengangkat letjen Soeharto sebagai
pejabat presiden.
- Ketetapan
ini disusul dengan ketetapan MPRS No. XLIV/MPRS/ 1968 tentang pengangkatan
letnan Jenderal Soeharto sebagai presiden RI menggantikan presiden
Soekarno.
Ciri-Ciri
Pokok Kebijakan Pemerintah Orde Baru
•
letjen Soeharto membentuk kabinet baru yang bernama
Kabinet Ampera. Kabinet Ampera mempunyai Program disebut catur karya Kabinet
ampera yaitu:
1.
Memperbaiki prikehidupan rakyat,
terutama di bidang sandang dan pangan;
2.
Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu seperti tercantum dalam
ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 (15 Juli 1968);
3.
Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk
kepentingan nasional sesuai dengan
ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966;
4.
Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan antikolonialisme dalam
berbagai bentuk dan manifestasinya.
•
Pada tanggal 22 Febuari 1967 dengan penuh kebijaksanaan presiden
Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada jenderal Soeharto sebagai pengemban Tap
MPRS No. IX/MPRS/1966.
Penyerahan itu tertuang dalam
pengumuman presiden mandataris MPRS, panglima tertinggi ABRI tanggal 22 Febuari
1967.
Kebijakan Dalam Negeri
•
Pemerintah membuat kebijakan jangka
pendek dan jangka panjang.
–
Kebijakan
jangka pendek diambil untuk mengatasi kekurangan beras yaitu ;
1. meningkatkan impor beras dan bahan-bahan pengganti
beras
2. Memperbesar suplai pasaran dan
3. Memperlancar distribusi beras antar daerah
Kebijakan jangka panjang
diarahkan untuk :
1.
meningkatkan produksi beras
2.
pengarahan impor
3.
perencanan bidang ekonomi dan keuangan
Pada awal orde baru, kondisi ekonomi Indonesia mengalami keterpurukan,
ditandai dengan :
–
inflasi mencapai 600 persen,
–
utang luar negeri sebesar 2,4 miliyar dollar,
–
hancurnya infrastruktur,
–
kemerosotan kapasitas produksi industri dan
ekspor dan
–
tidak berfungsinya anggaran dan sektor pajak.
–
Pada masa orde lama politik luar negeri Indonesia
telah menyimpang dari politik Bebas Aktif contohnya;
–
Indonesia membentuk poros Pyongyang – Beijing –
Jakarta yang membuat Indonesia terisolasi dari pergaulan dengan negara-negara
lain.
–
Indonesia melakukan politik konfrontasi dan
intervensi terhadap Malaysia.
•
Penyimpangan politik Luar negeri itu kemudian
diperbaiki pada masa orde Baru dengan cara menjalin hubungan baik dengan negara
lain. Kebijakan memperbaiki hubungan
luar negeri tersebut kemudian
dipertegas lagi dalam ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 tanggal 6 Juli
1966 yang merumuskan politik luar negeri Indonesia yang sepenuhnya didasarkan
atas Pancasila dan UUD 1945.
•
Berdasarkan ketetapan MPRS, pemerintah orde baru
mengambil langkah-langkah politik luar negeri, seperti :
a. normalisasi hubungan diplomatik dengan
Malaysia,
b. aktif kembali dalam keanggotan PBB,
c.menjalin kerja sama dengan Negara-negara lain.
Normalisasi
Hubungan Dengan Malaysia
mulai di rintis dalam pertemuan di Bangkok
pada tanggal 29 mei 1966 s/d 1 Juni 1966.
Delegasi Indonesia dipimpin Menlu Adam Malik sedangkan delegasi Malaysia
dipimpin oleh Menlu Tun Abdurrazak. Pertemuan tersebut menghasilkan Persetujuan
Bangkok atau Bangkok agreement yang isinya yaitu :
Isi
Persetujuan Bangkok
- Rakyat
Sabah dan Serawak diberi kesempatan untuk menentukan kedudukannya dalam
Federasi malaysia
- Pemerintah
setuju pemulihan hubungan diplomatik
- Permusuhan
akan dihentikan
Indonesia
Kembali Menjadi Anggota PBB
Pada tanggal 28 september
1966 Indonesia kembali menjadi anggota
PBB dengan diwakili oleh :
- Menlu
Adam Malik,
- Laksamana
udara Rusmin Nuryadin,
- M.Yusuf,
- L.N.Palar,
dan
- Ruslan
Abdul Gani.
Kembalinya Indonesia menjadi
anggota PBB di sambut baik oleh negara
lain.
Penjadwalan
Utang Luar Negeri
•
Karena hutang zaman orde lama berjumlah 2,7 milyar
dollar AS, maka penjadwalan hutang luar negeri harus dilakukan.
•
Kondisi keuangan yang buruk menyebabkan pemerintah
orde baru meminta penundaan pembayaran hutang tersebut.
Penataan Kehidupan Politik dan Ekonomi
•
Orde baru lahir dilandasi semangat untuk melakukan
koreksi total atas penyimpangan yang dilakukan pada masa orde lama.
•
Pemilihan Umum
•
Pemilu merupakan suatu proses bagi rakyat untuk menentukan
wakil wakilnya yang akan duduk di kursi
DPR atau MPR.
•
Pemilu pada masa Orde Baru dilaksanakan secara
berturut turut mulai dari tahun 1971, 1977,1982, 1987,1992, 1997.
•
Pada masa Orde baru partai politik digabungkan
menjadi hanya 3 partai saja yaitu :
a. PPP dengan
lambang Ka’bah dan simbol warna hijau
b. Golkar dengan
lambang pohon beringin dan simbol warna kuning
c. PDI dengan lambang kepala banteng dan simbol
warna merah.
•
Pengelompokan
ini dimaksudkan untuk menyederhanakan
kehidupan partai politik di Indonesia
dan pemerintah
lebih mudah mengontrolnya.
Pemilu 1971
•
Pemilihan umum pertama pada masa orde baru
dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 1971.
•
Pelaksanaan pemilu tahun 1971 diatur dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1969.
•
Pemilihan umum tahun 1971 diikuti oleh 10 organisasi
peserta pemilu (OPP), yaitu :
1. Partai Katolik,
2. Partai Serikat Islam Indonesia,
3. Partai Nahdatul Ulama,
4. Partai Muslimin Indonesia,
5. Golongan Karya, Partai Kristen Indonesia, Murba, PNI, Partai Islam
PERTI, dan Partai IPKI.
Pemilu 1977
Pemilu dilaksanakan pada tanggal
2 Mei 1977.. Melalui UU No. 3 Tahun 1975 tentang parpol dan Golkar ditetapkan
bahwa pemilihan umum hanya diikuti oleh dua parpol dan satu Golongan Karya.
Pemilu 1977 diikuti 3 kontestan, yaitu ;
- partai
persatuan pembangunan (hasil fusi NU, PSII, Partai Muslimin dan PERTI),
- Partai
Demokrasi Indonesia (hasil fusi Partai Katolik, PNI, Partai Kristen
Indonesia, MURBA dan IPKI) dan
- Golongan
Karya.
DPR hasil pemilu 1977 memilih
Adam Malik sebagai ketua DPR-MPR. Pada sidang MPR tahun 1978 ditetapkan GBHN
1978-1983 dan penetapan Jenderal Soeharto sebagai presiden dan H. Adam Malik
sebagai wakil presiden.
Pemilu 1982
•
Pemilihan umum ketiga dilaksanakan pada tanggal 4
Mei 1982. Pada tahun 1982 Golkar berhasil memperoleh suara mayoritas sehingga
kedudukan dan peranannya dalam pemeritahan semakin kuat dan mantap.
•
Selanjutnya, ditetapkan H. Amir Machmud sebagai
ketua MPR/DPR.
•
Pada sidang umum MPR tanggal 1-11 Maret 1983 diambil
keputusan penetapan GBHN 1983-1988, dan penetapan Jenderal Soeharto sebagai
presiden serta Jenderal Umar Wirahadikusumah sebagai wakil presiden.
Pemilu 1987
•
Dalam
upaya penyempurnaan penyelenggaraan pemilu-pemilu 1987 pemerintah Orde Baru
telah melakukan perubahan dan penyempurnaan UU pemilu, yaitu perubahan
Undangan-Undangan No. 3 Tahun 1985 yang dijadikan landasan hokum pemilu. Dalam
pemilu 1987, semua dalam kontestan dalam pemilu sudah menerima Pancasila
sebagai asas tunggal sehingga semua kontestan tidak lagi mempersoalkan dasar dan asas partai.
Konsekuensinya, semua kontestan pemilu harus menggunakan tanda gambar yang
sesuai dengan jiwa Pancasila. Oleh karena itu, Partai Persatuan Pembangunan
mengubah tanda gambar partainya yang semula Kabah menjadi bintang segi lima
sesuai dengan lambang bintang pada Garuda Pancasila. Tanda gambar PDI juga
mengalami perubahan, sedangkan untuk Golkar masih tetap sama.
•
Sejak pemilihan umum tahun 1987 waktu pelaksanaan
kampanye telah diatur secara bergiliran sehingga satu hari hanya untuk satu
kontestan, kemudian hari berikutnya untuk kontestan lain agar dapat berlangsung
tertib, aman dan terhindar dari bentrokan antar parpol. Pada pemilu 1987 keanggotaan
DPR ditambah menjadi 500 orang dan MPR menjadi 1000 orang.
Pemilu 1992
•
Pada
tanggal 9 Juni 1992 diselenggarakan pemilu 1992 untuk menyusun DPR dan MPR yang
bertugas memilih kepemimpinan nasional. Dalam pemilu 1992 Golkar meraih
kemenangan mutlak. Dalam sidang umum MPR hasil pemilu 1992, Presiden Soeharto
kembali terpilih menjadi Presiden untuk masa jabatan yang kelima didampingi Try
Sutrisno sebagai wakil presiden.
Pemilu 1997
Pada tahun 1996, suhu politik Indonesia mulai meningkat karena akan
diselenggarakannya pemilu 1997. Dalam percaturan politik, Golkar berusaha
mempertahankan dominasinya, sedangkan PPP dan PDI juga ingin menambah perolehan
suaranya dalam pemilu. Namun, PDI sedang mengalami konflik internal antara PDI
pro-Mega dan PDI pro-Suryadi yang pecah dalam bentrokan berdarah penyerbuan
kantor DPP PDI di Jakarta tanggal 27 Juli 1996.
Peristiwa kerusuhan
27 Juli (Kudatuli) tersebut telah memengaruhi perpolitikan nasional. Beberapa
pihak menganggap pemerintah bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa
Kudatuli dengan mendukung kubu Suryadi. Selain itu, menjelang pemilu 1997
kondisi politik terus memanas dengan terjadinya kerusuhan di berbagai daerah,
seperti di Situbundo, Tasikmalaya, dan Singkawang.
Ditengah kondisi politik yang kurang stabil tersebut dilaksanakan pemilu
1997sebagai pemilu ke-7 pada tanggal 29 Mei 1997. Dalam pemilu 1997 Golkar
kembali meraih kemenangan mutlak, disusul PPP, dan PDI. Selanjutnya, dibentuk
DPR-MPR RI hasil pemilu 1997 yang dipimpin oleh Harmoko. Dalam sidang umum
1998, presiden Soeharto terpilih kembali dalam masa jabatan keenam didampingi
B.J Habibie sebagai wakil presiden.
PENATARAN
P4 (PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN
PANCASILA)
•
Penataran P4 diberikan kepada masyarakat Indonesia
dengan maksud agar Pancasila tidak disalahtafsirkan.
•
P4 disebut Juga Eka Prasetya Panca Karsa ( Satu Janji Untuk mencapai lima kehendak)
•
P4 mendapat pengesahan MPR melalui TAP MPR No.II /MPR/1978.
•
Tujuan penataran P4 adalah mewujudkan manusia
Pancasila. Yaitu manusia Indonesia yang dalam keadaan apapun secara konsisten
dan konsekwen mengamalkan Pancasila.
•
Konsisten adalah setia kepada apa yang diyakini benar dan adil.
•
Konsekwen adalah kemampuan menghadapi konsekwensi
atau akibat dari sikap laku dengan tabah, sabar dan tawakal serta bertanggung jawab.
•
Penataran P4 ini diberikan kepada seluruh komponen
masyarakat seperti; pelajar, Mahasiswa, Pegawai Negeri dan masyarakat umum.
PEMBANGUNAN NASIONAL
•
Pembangunan Nasional
bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil makmur yang merata material
dan spiritual yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
•
Hakekat pembangunan Nasional adalah pembangunan
manusia Indonesia yang seutuhnya yaitu jasmani dan rohani atau lahir dan
bathin.
•
Pelaksanaan pembangunan nasional bertumpu pada 3 program yang terkenal dengan nama TRILOGI
PEMBANGUNAN yaitu;
a. Pemerataan
pembangunan dan hasil hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
b.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
c.
Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Azas Pembangunan Nasional
Azas pembangunan nasional ada 7 macam yaitu :
•
Azas manfaat
Maksudnya pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah harus
bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
•
Azas usaha bersama
Maksudnya pembangunan harus
dilaksanakan secara bersama-sama antara pemerintah dengan seluruh rakyat, jika
tidak maka pembangunan tentu tidak akan berhasil.
•
Azas demokrasi
Maksudnya pembangunan harus
melalui proses musyawarah agar pembangunan tersebut tidak salah alamat dan
sesuai dengan kepentingan rakyat .
•
Azas
adil merata
Maksudnya pembangunan dilaksanakan secara adil dan
merata keseluruh penjuru pelosok tanah air dan disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat setempat.
•
Azas
perikehidupan dalam keseimbangan
Maksudnya pembangunan yang dilaksanakan harus memperhatikan keseimbangan
lingkungan hidup. Jangan membangun secara
serampangan sehingga merusak lingkungan hidup.
•
Azas kesadaran
hukum
Maksudnya pembangunan harus sesuai dengan aturan hukum . Jangan
melaksanakan pembangunan dengan cara melanggar hukum.
•
Azas kepercayaan diri pembangunan
Maksudnya dapat sukses dijalankan jika bangsa
Indonesia memiliki rasa percaya diri, yakin bahwa kita sanggup membangun bangsa
dan negara ini menjadi bangsa yang besar.
MODAL DASAR pembangunan nasional
- Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
- Kedudukan geografis
- Sumber kekayaan alam
- Jumlah penduduk
- Modal rohani dan mental
- Modal budaya
- Potensi efektif bangsa
- Angkatan bersenjata
Factor Dominan pembangunan nasional
Dalam menggerakkan modal dasar untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
perlu diperhatikan faktor dominan sebagai berikut;
•
Faktor demografi dan sosial budaya.
•
Faktor geografi, hidrografi, geologi dan topografi
•
Faktor klimatologi
•
Faktor flora dan fauna
•
Faktor kemungkinan pengembangan
Contoh
pembangunan Fisik misalnya :
- Pembangunan
gedung
- Pembangunan
kantor
- Pembangunan
sekolah
- Pembangunan
pasar
- Pembangunan
rumah sakit
- Pembangunan
sarana olah raga
- Pembangunan
jalan
- Pembangunan
jembatan
- Pembangunan
Tempat Hiburan Rakyat
- Pembangunan
Taman Kota
Contoh pembangunan non fisik atau yang bersifat perbaikan mental atau
moral misalnya;
- pendidikan
formal dan non formal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
- program
pemberantasan buta huruf
- kegiatan
peringatan hari besar keagamaan
- pendidikan
dibidang seni dan budaya
- pelaksanaan
festival kebudayaan
- dsb
Sebagai pelaksanaan Ketetapan MPRS Tahun1968 maka dibentuklah Kabinet Pembangunan I yang bertugas
melaksanakan lima program kerja yang disebut Pancakrida, yaitu;
- Menciptakan
stabilitas politik nasional.
- Menyusun
dan merencanakan Repelita ( rencana pembangunan lima tahun ).
- Melaksanakan
pemilihan umum
- Mengadakan
pembersihan terhadap aparatur Negara dari unsur-unsur G 30 S/PKI.
- Mengikis
habis sisa-sisa G 30 S/PKI dan penyelewengan-penyelewengan terhadap
pancasila.
•
Demi tercapainya tujuan pembangunan nasional maka pembangunan
dilaksanakan secara bertahap.
•
tahapan-tahapan pembangunan dikenal dengan istilah
Repelita atau Rencana pembangunan lima tahun.
PEMBANGUNAN LIMA
TAHUN (PELITA)
•
PELITA I
Pelita I dimulai pada 1 April 1969 s/d 31
Maret 1974.
Tujuan Pelita I adalah meningkatkan taraf
hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar
bagi pembangunan tahap berikutnya.
Sasaran yang hendak dicapai adalah ; pangan,
sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja dan
kesejahteraan rohani.
•
PELITA II
Pelita II dimulai pada 1 April 1974 s/d 31
Maret 1979.
Sasaran UTAMA Pelita II adalah tersedianya pangan, sandang, perumahan,
sarana dan prsarana, kesejahteraan rakyat dan memperluas kesempatan kerja.
•
PELITA III
Pelita III dimulai pada 1 April 1979 s/d 31 Maret 1984.
Pelita III menekankan pada trilogi pembangunan, Asas pemerataan
dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan antara lain melalui 8 jalur
pemerataan yaitu;
- Pemerataan
pemenuhan kebutuhan rakyat banyak khususnya pangan sandang dan perumahan.
- Pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
- Pemerataan
pembagian pendapatan
- Pemerataan
kesempatan kerja
- Pemerataan
kesempatan berusaha
- pemerataan
kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
- pemerataan
penyebaran pembangunan diseluruh tanah air
- pemerataan
memperoleh keadilan.
•
PELITA IV
Pelita IV dimulai pada 1 April 1984 s/d 31 Maret 1989.
Hasil yang telah dicapai orde baru sampai pelita IV adalah;
•
Swasembada Beras
–
Pada pelita ini pemerintah lebih menitik beratkan
pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan Industri yang
dapat menghasilkan mesin Industri sendiri.
–
Hasilnya pada tahun 1984 Indonesia berhasil mencapai
Swasembada Beras.
–
Kesuksesan ini membuat Indonesia mendapat penghargaan dari FAO. Presiden Soeharto diundang berpidato
didepan konferensi FAO ke 23 di Roma Italia pada tanggal 14 Nopember 1985.
•
Keluarga Berencana
Kenaikan
Produksi pangan yang besar tidak banyak artinya jika pertambahan penduduk tidak
terkendali. Oleh sebab itu pemerintah
orde baru melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) .
•
TUJUAN KB
adalah mengendalikan jumlah penduduk agar tercapai jumlah penduduk yang
serasi dengan laju pembangunan.
•
HASIL PROGRAM KB adalah pemerintah dapat menekan
laju pertambahan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
•
Bidang kesehatan
pemerintah melaksanakan program imunisasi polio kepada bayi dan anak-anak
balita diseluruh Indonesia.
•
Bidang Perumahan
Dalam Bidang Perumahan
Pemerintah membentuk Badan Kebijaksanaan Perumahan Nasional (BKPN) pada bulan
Mei 1972 dan sebagai badan pelaksananya
pemerintah membentuk Perum Pembangunan Rumah nasional (Perumnas)
•
PELITA V
Pembangunan dititik beratkan
pada sektor pertanian dan Industri guna memantapkan swasembada pangan dan
meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang barang untuk
eksport.
•
PELITA VI
Pemerintah masih menitik
beratkan pembangunan pada bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi ini berkaitan
dengan industri dan pertanian serta peningkatan SDM sebagai pendukungnya.
Hasil-Hasil Pembangunan
•
Pelita I yang dimulai pada tanggal 1 April 1969 itu
dilaksanakan oleh Kabinet Pembangunan I dan seluruh rakyat Indonesia.
•
Sasaran tiap-tiap Pelita adalah bidang pangan,
sandang, perbaikan prasarana, perluasan lapangan kerja, perumahan rakyat, dan
kesejahteraan rohani.
•
Untuk mencapai sasaran tersebut, pemerintah
melakukan pembangunan di berbagai bidang, seperti pembangunan
Pertanian,Industri, pertambangan, Prasarana, hukum, pendidikan, dan agama.
Bidang
Pertanian
•
Pembangunan sector pertanian menjadi prioritas utama
sehingga dicanangkan program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian berupa
rehabilitasi irigrasi, penggunaan bibit unggul, pemupukan secara baik, dan
pemberantasan hama.
Bidang
Industri
•
Pembangunan dalam bidang industri
menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Industri-industri yang juga
berkembang antara lain seperti Industri kertas, Industri kimia, Industri logam,
Industri mesin, alat-alat listrik, dan alat-alat transportasi.
Bidang
Pertambangan
•
Hasil pertambangan yang cukup besar di Indonesia
adalah minyak bumi. Timah merupakan hasil tambang yang penting setelah minyak
bumi.
•
Hasil pertambangan timah terus mengalami peningkatan
apalagi setelah dilakukan penambangan timah lepas pantai.
•
Tambang emas juga mengalami peningkatan seperti
penambangan emas di Cikotok.
Bidang
Energi
•
Meningkatnya hasil tambang minyak dan gas bumi telah
pula meningkatkan penggunaan energi.
•
Adapun pusat-pusat energy listrik yang ada di
Indonesia,antara lain sebagai berikut.
–
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) di Karangtes ( Jawa
Timur ) dan Riam Kanan (KAL-SEL).
–
Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Keramasan
(Palembang) dan di Tanjung Priok (Jakarta).
–
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Semarang dan di
Belawan,Medan.
–
Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Padang,
Pekanbaru, dan Bengkulu
Bidang
Prasarana
•
Pembangunan bidang prasarana menyangkut bidang
irigasi,perhubungan, dan pendidikan.
•
Selama Pelita I sudah banyak jaringan irigasi yang
diperbaiki maupun dibangun.
•
Pembangunan prasarana perhubungan mengalami
peningkatan, seperti perbaikan dan pembukaan jalan baru, perbaikan jembatan,
pemasangan rel kereta api, penyediaan armada, dan alat pengangkutan.
Transmigrasi
dan Tenaga Kerja
•
Transmigrasi dilaksanakan dengan memindahkan
penduduk pulau Jawa ke daerah yang masih jarang penduduk seperti:
–
Jambi, Sum-sel, Bengkulu, Lampung, Kalbar, Kalteng,
Kaltim dan Kalsel, Sulsel dan Sultengah.
Bidang
Agama
•
Pembangunan bidang agama meliputi pembangunan sarana
ibadah seperti: masjid, gereja, Vihara
dan Pura,
•
Lembaga pendidikan dan pembinaan agama juga terus
ditingkatkan, seperti pembangunan pondok-pondok pesantren.
Bidang
Pendidikan dan Kebudayaan
•
Pendidikan dan kebudayaan merupakan proses yang
sangat penting dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
•
Pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan
dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pendidikan, seperti :
•
Pembangunan gedung-gedung sekolah, kampus,
perpustakaan dan laboraturium.
•
Untuk mengembangkan bidang kebudayaan telah
ditingkatkan pembinaan kesenian, kepurbakalaan, permuseuman, dan pembinaan
bahasa.
SELESAI!!
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.